Bismillah.
Salah satu motivasi yang penting untuk kembali kita ingat adalah keutamaan puasa Ramadhan. Sebagaimana disebutkan dalam hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan dalam keadaan beriman dan mengharapkan pahala, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah berlalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits ini memberikan pelajaran kepada kita bahwa puasa adalah bagian daripada iman. Oleh sebab itu Imam Bukhari rahimahullah mencantumkan hadits ini dalam bab ‘Berpuasa Ramadhan dengan mengharap pahala merupakan bagian dari iman’.
باب صَوْمُ رَمَضَانَ احْتِسَابًا مِنَ الإِيمَانِ
Sebagaimana telah dijelaskan oleh para ulama bahwa iman itu mencakup ucapan dan amal perbuatan. Ucapan hati dan lisan, serta amal hati dan anggota badan. Iman bertambah dengan ketaatan dan berkurang karena perbuatan maksiat/dosa.
Pokok keimanan ada pada 6 rukun iman -yang disebutkan dalam hadits Jibril- yaitu iman kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, dan iman kepada takdir. Sementara iman kepada Allah atau tauhid merupakan pokok yang paling mendasar dari seluruh pokok agama.
Oleh sebab itu semua amalan butuh kepada tauhid. Tanpa tauhid maka amal itu akan lenyap sia-sia, tidak mendatangkan pahala bagi pelakunya. Allah berfirman (yang artinya), “Dan sungguh telah diwahyukan kepadamu dan kepada orang-orang sebelum kamu; Apabila kamu berbuat syirik pasti akan lenyap semua amalmu dan benar-benar kamu akan termasuk golongan orang yang merugi.” (az-Zumar : 65)
Dari sinilah kita bisa mengetahui bahwa ibadah puasa tidak bisa dilepaskan dari kekuatan aqidah dan pondasi tauhid dalam diri seorang hamba. Wajib bagi seorang muslim untuk menjaga aqidahnya dari kotoran syirik dan kekafiran. Sebab syirik menyebabkan terhapusnya segala bentuk amal kebaikan.
Oleh sebab itu untuk menghadapi bulan suci Ramadhan kaum muslimin harus selalu membersihkan aqidahnya dari segala bentuk perusak keimanan dan pembatal ketauhidan. Kedudukan aqidah dan tauhid bagi seluruh amal ketaatan laksana pondasi dalam sebuah bangunan.
Semoga catatan singkat ini bermanfaat bagi kami dan segenap pembaca. Wa shallallahu ‘ala Nabiyyina Muhammadin wa ‘ala alihi wa shahbihi wa sallam. Walhamdulillahi Rabbil ‘alamin.